Rabu, 23 Oktober 2013

jabatan kepala akuntansi dan kepala keuangan


Nama : Yernie dwi yanuarty
Kelas : 4eb21
Npm  : 28210995

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Akutansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, penyiapan dan komunikasi informasi finansial yang digunakanoleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber – sumber dan pertanggung jawaban sumber – sumber tersebut.
Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, mulai dari badan usaha kecil yang tidak mencari keuntungan sampai pada perusahaan besar yang mencari keuntungan membutuhkan informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat perencanaan, pengawasan maupun sebagai dasar pengambilan keputusan. Dilihat dari pengertian akuntansi itu sendiri mempunyai banyak definisi seperti yang selama ini dikenal. Hal ini karena luasnya ruang lingkup dari kegiatan akuntansi akibatnya antara definisi yang satu dengan definisi yang lainnya terdapat perbedaan penekanannya. Walaupun demikian definisi-definisi terebut telah memberikan pengertian definisi akuntansi yang menekankan fungsi akuntansi sebagai sumber informasi.
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) adalah Kegiatan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan yaitu berhuubungan pelaporan posisi keuangan mulai dari proses pencatatan, sampai kepada pertanggungjawaban kepada pihak yang terkait
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal
1.2 Tujuan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan










BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Profesi Akuntansi
Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.

2.2 Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyajikan laporan-laporan sebagai satu satuan usaha untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
Akuntansi Manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan manajemen (pihak intern perusahaan) dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Informasi tersebut diperlukan oleh manajemen untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan manajemen serta melihat/menilai hasil-hasil yang sudah diperolah suatu perusahaan.
Akuntansi Manajemen adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi keuangan, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi manajemen yang menggunakan informasi tersebut di mana titik sentralnya untuk pihak-pihak di dalam organisasi perusahaan. Misalnya :  Kalkulasibiaya produk, Kalkulasi biaya suatu aktivitas, Kalkulasi biaya suatu department.

2.3 Etika dalam Praktek Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen mempunyai peran penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis.
Bagi organisasi yang terdesentralisasi, keluaran atau hasil dari sebuah divisi dipakai sebagai masukan bagi divisi lain. Transaksi antar divisi ini menyebabkan timbulnya suatu mekanisme transfer  pricing. Transfer  pricing didefinisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisi untuk pendapatan divisi penjual dan biaya divisi pembeli. Transfer pricing sering disebut juga intracompany pricingyang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen atas transfer barang dan jasa antar anggota perusahaan. Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati. Oleh karena itu transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara sistematis yang bertujuan untuk mengurangi laba yang nantinya akan mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara.
Perlu dibuat beberapa kebijakan dalam usaha untuk membingkai etika transfer pricing. Kebijakan transfer pricing perlu dibuat secara tersembunyi untuk menghidari pemeriksaan dari otoritas pajak dan aspek lain selain pajak. Hal yang dibahas dalam transfer pricing hanya dari segi komersial dan kurang memperhatikan perdagangan dan harga. Pandangan Neo klasik perusahaan telah terkonsentrasi untuk menentukan harga dalam transaksi transfer pricing. Kesalahpahaman akuntansi yang umum dalam transfer pricing adalah masalah biaya internal. Transfer pricing menimbulkan banyak sekali masalah dalam produksi barang atau jasa pada perusahaan. Bahanbakuyang digunakan dapat berupa bahanbakudengan kualitas yang rendah. Hal ini berpengaruh terhadapp kualitas barang yang dihasilkan. Penghindaran pajak untuk maksimalisasi labanya. Cara yang digunakan oleh setiap manajer divisi penjual atau pembeli dalam menggunakan alat yang bernama transfer pricing untuk menunjukan kinerja yang bagus kepada perusahaan. Cara yang digunakan manajer dapat dengan cara yang baik atau menghalalkan berbagai cara.
2.4 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

2.5 Aktifitas Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
1.      Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2.      Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3.      Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

2.6 Fungsi Manajemen Keuangan

Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan :
§  Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
§  Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
§  Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
§  Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
§  Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
§  Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
§  Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
§  Pelaporan Keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut
§  Melakukan pengawasan atas biaya
§  Menetapkan kebijaksanaan harga
§  Meramalkan laba yang akan datang
§  Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
2.7  Tujuan Manajemen Keuangan
Meskipun fungsi manajer keuangan untuk setiap organisasi belum tentu sama, namun pada prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan meliputi:
Ø  Pengambilan keputusan investasi
Menyangkut tentang keputusan pengalokasian dana, baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Keputusan investasi ini dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek seperti investasi dalam kas, persediaan, piutang, ataupun surat berharga maupun investasi jangka panjang berbentuk gedung, peralatan produksi, tanah, kendaraan, dan sebagainya.
Ø  Pengambilan keputusan pembelanjaan
Keputusan dalam pembelanjaan ini akan menjawab berbagai pertanyaan penting misalnya menyangkut pengoptimalan belanja yang baik, efisiensi dana investasi yang tepat, komposisi sumber dana optimal yang harus dipertahankan, apakah keputusan pembelanjaan akan berpengaruh kepada nilai perusahaan, dan bagaimana bentuk terbaik untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dan dalam hal ini manajer keuangan tidak lagi hanya harus mendapatkan dana dari dalam tapi juga terbuka untuk menarik dana dari investor asing.
Ø  Kebijakan dividen
Pada prinsipnya, kebijakan ini menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diterima perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk kas dan pembelian saham kembali atau sebaiknya ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembelanjaan investasi di masa datang.  Sehingga pada akhirnya, kebijakan dividen ini berkaitan juga dengan keputusan apakah pembayaran dividen dengan saham dan pemecahan dividen dalam nilai yang lebih kecil akan berpengaruh terhadap perusahaan. Jika berpengaruh maka hal selanjutnya yang harus dipikirkan adalah kapan waktu yang tepat untuk menjalankan kebijakan tersebut.
Berdasarkan fungsinya tersebut di atas, maka tujuan adanya manajemen keuangan adalah:
Ø  Maksimasi profit
Sudah sangat jelas bahwa tujuan dari manajemen keuangan adalah maksimasi profit. Hanya saja perlu disadari bahwa tujuan ini mengandung kelemahan, yaitu:
·         Standar ekonomi mikro dengan memaksimumkan profit bersifat statis karena tidak memperhatikan dimensi waktu
·          Pengertian profit itu sendiri bisa menyesatkan (jumlah profit atau tingkat profit?
·          Risiko kemungkinan tingkat output tidak sesuai dengan yang diharapkan
·          Dalam pasar saham, meningkatnya profit akan menyebabkan harga pasar saham menurun yang berarti juga menurunnya nilai perusahaan.
Ø  Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimasi  nilai perusahaan
Karena keempat kelemahan tersebut, maka seharusnya tujuan yang harus dicapai dalam manajemen keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimasi nilai perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memaksimumkan nilai sekarang semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan datang. Kemakmuran pemegang saham akan meningkat bila harga saham yang dimilikinya meningkat. Sementara itu, harga saham terbentuk di pasar modal dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Apabila perusahaan melakukan investasi yang bersifat spekulatif, ada kecenderungan harga saham akan turun karena risiko usahanya semakin besar. Dengan demikian total kemakmuran pemegang saham dapat diukur dengan menilai peningkatan modal kepemilikan saham dikalikan dengan harga pasar per lembar saham.
2.8 Wewenang Dalam Bidang Akuntansi Keuangan
wewenang, tugas, dan etika di bidang akuntansi keuangan dalam suatu perusahaan.
Wewenang :
1. Mengusulkan perubahan / penggeseran anggaran kepada Direktur Keuangan & Umum.
2. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.
3. Meneliti dan menandatangani R/K.
4. Mengusulkan mata anggaran kepada Direktur Keuangan & Umum.
5. Menandatangani cek / giro sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Menerima atau menolak permintaan pembayaran dari unit kerja.
7. Mengajukan pembayaran seluruh kewajiban perusahaan (perpajakan, retribusi, dan dividen) serta pertanggungjawaban keuangan perusahaan kepada pihak yang berwenang.
8. Mengevaluasi dan mengajukan usulan kelayakan investasi kepada Direksi.
9. Sebagai koordinator dalam pengembangan sistem informasi akuntansi & keuangan.
10. Menandatangani laporan analisis dan evaluasi piutang usaha.
2.9 Etika dalam Praktek Akuntansi Keuangan
Etika dalam akuntansi seringkali disebut sebagai suatu hal yang klasik. Hal tersebut dikarenakan pengguna informasi akuntansi menggunakan informasi yang penting serta membuat berbagai keputusan. Profesi dalam akuntansi keuangan memegang rasa tanggung jawab yang tinggi kepada publik. Tindakan akuntansi yang tidak benar, tidak hanya akan merusak bisnis, tetapi juga merusak auditor perusahaan yang tidak mengungkapkan salah saji. Kode etik yang kuat dan tingkat kepatuhan terhadap etika dapat menyebabkan kepercayaan investor sehingga mengarah kepada hal yang kepastian dan merupakan hal yang keamananbagi para investor.
Paraakuntan dan auditor dapat menghindari dilema etika dengan memiliki pemahaman yang baik tentang pengetahuan etika. Hal tersebut memungkinkan mereka dapat membuat pilihan yang tepat. Mungkin hal itu tidak berdampak baik bagi perusahaan tetapi dapat menguntungkan masyarakat yang bergantung pada akuntan atau auditor. Aturan kode etik yang ada menjadi panutan bagi akuntan dan auditor untuk mempertahankan standar etika dan memenuhi kewajiban mereka terhadap masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani. Beberapa bagian kode yang disoroti adalah integritas dan harus jujur ​​dengan transaksi mereka, objektivitas dan kebebasan dari konflik kepentingan, kebebasan auditor dalam penampilan dan kenyataan, penerimaan kewajiban dan pengungkapan kerahasiaan informasi non luar, kompetensi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pekerjaannya.





BAB III
KESIMPULAN

sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah menyajikan laporan-laporan sebagai satu satuan usaha untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan








Daftar Pustaka