Selama saya kuliah digunadarma dari semester 1 sampai smester 8
akuntansui yang sudah dipelajari saying banyak, ada akuntansi dasar, akuntasi
keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, teori akuntansi dan akuntansi
syariah. kalau dikelompokkan menjadi akuntansi dasar, akuntansi menengah, dan
akuntansi lanjut. Dan akuntansi mana
yang paling disuka yaitu akuntansi dasa, dengan
banyak belajar tentang akuntansi semoga dapat memberi manfaat bagi saya untuk
kedepannya dalam bidang pekerjaan.
Senin, 12 Mei 2014
Manajemen risiko keuangan
1.1 Latar Belakang
Ada dua aspek yang perlu
dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan,
yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan
tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa
mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang
diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata
dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar
deviasi dengan menggunakan statistika.
Suatu keputusan keuangan yang lebih
berisiko tentu diharapkan memberikan imbalan yang lebih besar, yang dalam keuangan
dikenal dengan istilah “High Risk High Return”. Ada trade off antara risk dan
return, sehingga dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan keuangan yang
mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda-beda, pengambilan
keputusan keuangan perlu memperhtungkan risiko relatif keputusannya. Untuk
mengukur risiko relatif digunakan koefisien variasi, yang menggambarkan risiko
per unit imbalan yang diharapkan yang ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi
dibagi tingkat pengenbalian yang diharapkan.
Risiko keuangan terjadi karena
adanya penggunaan hutang dalam struktur keuangan perusahaan, yang mengakibatkan
perusahaan harus menanggung beban tetap secara periodik berupa beban bunga. Hal
ini akan mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang saham, karena
perusahaan harus membayar bunga sebelum memutuskan pembagian laba bagi pemegang
saham. Dengan demikian, risiko keuangan menyebabkan variabilitas laba bersih
(net income) lebih besar.
Jika manajemen
perusahaan dapat memanfaatkan dana yang berasal dari hutang untuk memperoleh
laba operasi yang lebih besar dari beban bunga, maka penggunaan hutang dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan dan akan meningkatkan return bagi
pemegang saham. Sebaliknya, jika manajemen tidak dapat memanfaatkan dana secara
baik, perusahaan mengalami kerugian.
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian resiko keuangan?
2. Tujuan manajemen risiko keuangan?
3. Peranan akuntansi terhadap risiko
keuangan?
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Risiko
Keuangan
Risiko keuangan (financial risk)
adalah sejauh mana perusahaan bergantung pada pembiayaan external (termasuk
pasar modal dan bank) untuk mendukung operasi yang sedang berlangsung. Risiko
keuangan tercermin dalam faktor-faktor seperti leverage neraca, transaksi
off-balance sheet, kewajiban kontrak, jatuh tempo pembayaran utang, likuiditas,
dan hal lainnya yang mengurangi fleksibilitas keuangan. Perusahaan yang
mengandalkan pada pihak eksternal untuk pembiayaan berisiko lebih besar
daripada yang menggunakan dana sendiri yang dihasilkan secara internal.
2.2. Tujuan Manajemen
Risiko Keuangan
Tujuan utama manajemen resiko
keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan
tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas. Resiko
volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai resiko pasar. Resiko pasar
terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau
tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya seperti :
1. Resiko liquiditas
timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan
secara bebas.
2. Diskontinuitas pasar
mengacu pada resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara
bertahap.
3. Resiko kredit
merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resikotidak
dapat memenuhi kewajibannya.
4. Resiko regulasi
adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan
suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5. Resiko pajak
merupakan resiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh
perlakuan pajak yang diinginkan.
6. Resiko akuntansi
adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai
bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.
Pertumbuhan jasa manajemen resiko
yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan
dengan mengendalikan resiko keuangan. Jika perusahaan menyamai nilai kini arus
kas masa depannya, manajemen potensi resiko yang aktif dapat dibenarkan dalam
beberapa alasan. Laba yang stabil mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan
kebangkrutan atau resiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi layanan jasa
utang kontraktual.
2.3 Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen memainkan peran
yang penting dalam proses risiko manajemen. Mereka membantu dalam
mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait
dengan strategi respons risiko alternative, mengukur potensi yang dihadapi
perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan
mengevaluasi program lindung nilai.
Kerangka dasar yang bermanfaat
untuk mengidentifikasi berbagai jenis risiko market berpotensi dapat disebut
sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan
berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya.
Pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan
utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko
kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
Mata uang Negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relative terhadap
mata uang Negara domnestik, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing
domestic mampu menjual dengan harga yang lebih rendah, ini disebut sebagai
risiko kompetitif mata uang yang dihadapi. Akuntan manajemen harus memasukkan
suatu fungsi demikian probabilitas yang terkait dengan serangkaian hasil
keluaran masing-masing pemicu nilai. Peran lain yang dimainkan oleh para
akuntan dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi
penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon risiko. Risiko
kurs valuta asing adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan
dihadapi oleh perusahaan multinasional. Di dalam dunia kurs mengambang,
manajemen risiko mencakup: (1) antisipasi pergerakan kurs, (2) pengukuran
risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, (3) perancangan strategi
perlindungan yang memadai, dan (4) pembuatan pengendalian manajemen risiko
internal. Manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah,
waktu, dan magnitude perubahan kurs dan dapat menyusun ukuran-ukuran defensive
memadai dengan lebih efisien dan efektif.
2.4 Potensi Risiko Transaksi
Potensi terhadap risiko valas
timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba,
dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap
potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko: translasi dan
transaksi.
Potensi risiko
translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata
uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki
oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke
dalam nilai ekuivalen mata uang domestik untuk tujuan pengawasan manajemen atau
pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi itu menimbulkan dampak
langsung terhadap laba yang diinginkan. Kelebihan antara aktiva terpapar resiko
dengan kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang
ditranslasikan berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva
terpapar bersih. Posisi ini sering disebut potensi risiko positif. Devaluasi
mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian
translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi.
Sebaliknya, jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau
potensi risiko negatif apabila kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar.
Dalam kasus ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan timbulnya keuntungan
translasi. Revalusi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Strategi Perlindungan
Sekali potensi risiko kurs yang dihadapi dapat diidentifikasikan, langkah
berikutnya adalah merancang strategi lindung nilai untuk meminimalkan atau menghilangkan
potensi risiko tersebut.
Strategi ini mencakup :
• Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi
potensi risiko yang dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai
denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Metode lindung
nilai potensi risiko perusahaan positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan
yang berlokasi di negara yang rentan terhdap devaluasi meliputi :
1. Mempertahankan saldo
kas dalam mata uang lokal sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk
mendukung operasi yang berjalan.
2. Mengembalikan laba
yang di atas jumlah yang diperlukan untuk ekspansi modal kepada induk
perusahaan.
3. Mempercepat
(memastikan-leading) penerimaan dan piutang dagang yang beredar dalam mata uang
lokal.
4. Menunda
(memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata uang lokal.
5. Mempercepat
pembayaran utang dalam mata uang asing.
6. Menginvestasikan
kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang
lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
7. Berinvestasi dalam
aktiva di luar negeri dengan mata uang yang kuat.
• Lindung Nilai
Operasional Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel variabel yang
mempengaruhi pendapat dan beban dalam mata uang asing. Pengendalian biaya yang
lebih ketat memungkinkan margin keselamatan yang lebih besar terhadap potensi kerugian
mata uang.
• Lindung Nilai
Struktural Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang
menjadi sumber bahan mentah atau komponen manufaktur.
• Lindung Nilai Kontraktual,
Berbagai instrumen lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk
memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola
potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan instrumen
keuangan ini adalah derivatif , dan bukan merupakan instrumen dasar. Instrumen
keuangan dasar, seperti perjanjian pembelian kembali (piutang), obligasi, dan
modal saham, memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban,
dan ekuitas pemilik. Instrumen derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang
memberikan hak atau kewajiban khusus dan memperoleh nilainya dan instrumen
keuangan atau komoditas lainnya. Banyak di antaranya didasarkan pada peristiwa
yang bersifat kontijensi.
Akuntansi untuk Produk
Lindung Nilai Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan
penggunaanya
untuk meminimalkan,
menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak
lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan
gabungan dari ketiganya. Untuk memahami pentingnya akuntansi lindung nilai,
dicontohkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai yang dasar. Komponen dasar
laporan keuangan (tanpa pajak)
Referensi:
http://awangaliakbar.blogspot.com/2013/11/manajemen-risiko-keuangan.html
PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN
Akuntansi Internasional
adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antarnegara yang berbeda, dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi
internasional meliputi dua aspek bahasan utama, yaitu deskripsi, pembandingan
akuntansi, dan dimensi akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek yang
pertama, akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi dan
praktik akuntansi pada berbagai negara serta membandingkan standar dan praktik
tersebut pada masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi
internasional juga membahas mengenai pelaporan keuangan, valuta asing,
perpajakan, audit internasional, serta manajemen untuk bisnis internasional.
Akuntansi
internasional mencakup bahasan sebagai berikut: akuntansi perpajakan (transfer
pricing, perpajakan internasional), akuntansi manajemen (kebijakan pembelanjaan
kegiatan usaha di luar negeri, analisis investasi di luar negeri, manajemen
risiko valuta asing, evaluasi kinerja kegiatan usaha di luar negeri), akuntansi
keuangan (studi perbandingan standar akuntansi keuangan yang berlaku di
mancanegara, standar akuntansi internasional (International Accounting
Standards), permasalahan harmonisasi standar akuntansi secara global),
permasalahan pengukuran dan pelaporan akuntansi MNC —Multinational Company—
(penjabaran laporan keuangan anak perusahaan yang dilaporkan dalam mata uang,
konsolidasi laporan keuangan MNC, analisis laporan keuangan untuk tujuan
evaluasi kinerja MNC), auditing (studi perbandingan standar audit di
mancanegara, studi perbandingan praktik profesi akuntan publik di mancanegara).
Struktur Sistem
Pengendalian Manajemen
Struktur sistem
pengendalian manajemen merupakan komponen-komponen yang berkaitan dengan
lainnya yang secara bersama-sama membentuk sistem. Setiap komponen dalam
struktur memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan sistem. Struktur yang
sehat adalah struktur sistem yang setiap komponennya didesain sesuai dengan tuntutan
lingkungan bisnis yang akan diterapi sistem tersebut.
Struktur sistem
pengendalian manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut
semua perusahaan yang memasukil lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih
untuk bersaing. Agar dapat dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan
harus memiliki keunggulan tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari
berbagai cara untuk menghasilkan value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu,
untuk tetap bertahan dan bertumbuh di lingkungan bisnis yang kompetitif,
perusahaan dituntut untuk secara berkelanjutan menemukan kembali keunggulan
daya saing.
Untuk dapat
bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi
perusahaan tidak cukup hanya mampu menjadi pencipta kekayaan (wealth-creating
institution) namun, dituntut untuk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu,
perusahaan dituntut untuk menjadi institusi pelipatgandaan kekayaan
(wealth-multiplying institution) untuk membangun kemampuan perusahaan sebagai
pelipat gandaan kekayaan, manajemen perlu memanfaatkan sistem manajemen yang
khusus didesain untuk tujuan pelipatgandaan kekayaan.
Permasalahan
yang timbul dalam implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang
dapat diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur
dan kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan
tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang
dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen
tidak tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah.
Dampak yang
timbul dikarenakan perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian
manajemen antara lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai
perubahan tajam radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi
tidak akan jalan dan tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat
memprediksi target organisasi ke depannya
Untuk
menghadapinya diperlukan struktur sistem pengendalian manajemen dimulai dari
pengamatan dan pengindetifikasian memacu perubahan (change drivers) yang
berdampak terhadap karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan.)
Perencanaan dan
kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan (dalam hal ini perusahaan
multinasional). Namun ada variabel-variabel yang memperumit keputusan
manajemen, yaitu pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus menerus,
mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana
lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat
suku bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap
aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan.
Persaingan
global dan cepatnya penyebaran informasi membuat perbedaan nasional dalam
praktek akuntansi manajemen menjadi semakin sempit. Tekanan tambahan antara
lain mencakup perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif
biaya, dan kinerja serta koordinasi operasi global melalui joint venture dan
kaitan strategis lainnya.
Dalam melakukan
kendali manajemen perusahaan memerlukan alat perencanaan yang dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap
lingkungan eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam
mengenali kesempatan dan tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah
analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Akuntan juga dapat membantu
para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan
perencanaan strategis.
Kemudian,
keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat
penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Resiko investasi
diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan
formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka
penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang
diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko
nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan, dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik.
Adaptasi
(penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi
tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran:
(1) menentukan
pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional,
(2) mengukur
ekspektasi arus kas, dan
(3) menghitung
biaya modal perusahaan multinasional.
Seorang manajer
harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untuk mengalisis kesempatan
investasi asing. Namun tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah
sudut pandang: proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua
sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal, yaitu
pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal; biaya izin, royalt, dan
pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban
bagi anak perusahaan; perbedaan laju inflasi nasional; dan perubahan kurs
valuta asing; dan perbedaan pajak.
Manajer keuangan
harus memenuhi banyak tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok investor
dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Jika suatu investasi asing
tidak menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya
lebih dari pengembalian yang diperoleh pesaing lokal, maka pemegang saham induk
perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan lokal.
Bagi manajer
perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing
merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi
penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak lokal
juga sama-sama diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang
harus dipertimbangkan, yaitu:
- arus kas
proyek vs induk perusahaan
- arus kas induk
perusahaan yang terkait dengan pendanaan
- pendanaan yang
bersubsidi
- resiko politik
Proses ini juga
harus mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas
ekspektasi pengembalian mata uang asing. Sumber utama arus kas induk meliputi
pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban overhead,
royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk
perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan
pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah,
laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak
Pembuatan Model
Usaha
Empat dimensi
utama model usaha:
1. Identifikasi faktor utama kemajuan
perusahaan
2. Merumuskan tehnik peramalan dan analisis
kemampuan perusahaan
3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk
pilihan strategis
4. Mentranslasi pilihan menjadi tindakan
yang spesifik.
Alat Perencanaan
Dalam
identifikasi faktor yang relevan di masa depan, analisis lingkungan eksternal
dan internal sangat membantu perusahaan untuk mengenali tantangan dan
kesempatan.
Analisis SWOT
- Strength
- Weakness
- Opportunity
- Threat
Akuntan membantu
memberikan data yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan perencanaan
strategis. Informasi juga bisa berasal dari sumber selain catatan akuntansi.
Penganggaran
Modal
Investasi luar
merupakan keputusan yang strategis dan penuh resiko. Oleh karena itu
perencanaan formal harus dilakukan, seperti dengan membuat Capital Budgeting +
C/B Analysis.
Pertimbangan
sifat investasi (independen/mutually exclusive) dan menggunakan NPV yang paling
optimal.
Dalam lingkungan
internasional, perencanaan investasi tidaklah sederhana karena harus
mempertimbangkan, perbedaan sistem hukum, sistem akuntansi, laju inflasi,
resiko nasioanal, mata uang dan segmentasi pasar.
Sudut Pandang
Hasil Keuangan
Manajer keuangan
internasional harus mempertimbangkan rate of return dari aspek Proyek LN dan
Proyek Induk Perusahaan.
Evaluasi hasil
investasi dari sudut pandang investor domestik induk perusahaan tidak memadai
lagi, tetapi lebih memadai jika dilihat dari sudut pandang negara tuan rumah.
Solusinya adalah
manajer keuangan harus merespon kepada kelompok investor dan non-investor di
organisasi dan lingkungannya.
Mengukur
Ekspektasi Pengembalian
Mengukur
ekspektasi arus kas sungguh cukup menantang, sehingga manajer keuangan harus
memiliki gambar tentang proyeksi arus kas (lihat Gambar berikut ini).
Kerumitan
proyeksi arus kas haru mempertimbangkan:
1. Arus kas proyek vs Induk Perusahaan
2. Arus kas induk perusahaan yang terikat
dengan pendanaan.
3. Pendanaan bersubsidi
4. Resiko politik.
Biaya Modal
Multinasional
Teori Capital
Budgeting menyatakan, suatu proyek harus menghasilkan rate of return setidaknya
sama dengan cost of capital agar proyek dapat diterima.
Metode gabungan
ekspektasi pengembalian deviden dan ekpektasi tingkat pertumbuhan deviden
di mana:
Di = ekspektasi
deviden per lembar saham akhir periode.
P0 = Harga pasar
kini saham awal periode.
g = ekspektasi
tingkat pertumbuhan deviden.
Implementasi
teori capital budgeting internasional tidak selalu langsung dan mudah
dilaksanakan. Aspek capital budgeting
process dan aspek tepat waktu, perbedaan iklim, budaya, bahasa, IT
semakin mempersulit keadaan.
Sistem Informasi
Manajemen
- Isu yang berkaitan dengan Sistem
- Masalah Informasi
Informasi
Manajemen dan Hiperinflasi
- FAS No. 52 tentang penggunaan Metode
Translasi Temporal
- Pendapatan Penjualan
Isu Dalam
Pengendalian Keuangan
- Sistem Pengendalian Domestik Vs
Multinasional
- Penganggaran Operasional
- Analisis Perubahan Kurs
Penentuan Biaya
Strategis
- Ketika sistem biaya standar secara
tradisional masih digunakan, perusahaan Jepang memperkenalkan konsep biaya yang
fokus pada strategi manufaktur global (Productivity, TQC, JIT)
- Ketika metode penentuan harga
berbasis biaya (variance analysis) digunakan, Jepang justru menggunakan metode
penentuan biaya berbasis harga (target costing).
- Dengan target costing, estimasi biaya
bukan didasarkan biaya untuk membuat produk, tetapi berdasarkan pada biaya yang
dapat disisihkanuntuk setiap produk atau disebut biaya Kaizen.
- Penentuan biaya Kaizen fokus pada apa
yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja dalam kondisi pasar yang
kompetitif.
Evaluasi Kinerja
Operasi LN
- Mengevaluasi kinerja memungkinkan top
management untuk:
Mempertimbangkan
profitabilitas
Menentukan
kinerja area
Alokasi
sumberdaya
Evaluasi kinerja
manajemen
Memastikan
konsistensi perilaku manajemen
- Konsistensi
- Kinerja Unit Vs Manajemen
- Kinerja Kriteria
- Isu Pengukuran dan Perubahan Harga
dalam Evaluasi
Bagi manajer
perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing
merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada
proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak
local juga sama-sama diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan
yang harus dipertimbangkan:
- arus kas
proyek vs induk perusahaan
- arus kas induk
perusahaan yang terkait dengan pendanaan
- pendanaan yang
bersubsidi
- resiko politik
Proses ini juga
harus mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas
ekspektasi pengembalian mata uang asing.
Sumber utama
arus kas induk meliputi pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi,
beban overhead, royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan
kepada induk perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas
ini memerlukan pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan
repatriasi pemerintah, laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta
perbedaan pajak.
Perbedaan dalam
prinsip akuntansi menjadi relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan
keuangan pro forma dengan dasar local ketika mengestimasikan arus kas masa
depan. Apabila aturan pengukuran yang digunakan untuk menyusun akun-akun ini
berbeda dari aturan yang digunakan di Negara asal induk perusahaan, maka dapat
terjadi perbedaan dalam estimasi arus kas.
Penyusunan
system informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial
dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan
geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak
pribadi antara manajer operasi local dengan manajer kantor pusat. Perkembangan
dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi, tetapi tidak akan
menghilangkan sama sekali kerumitan ini. Rancangan system berpengaruh pada
keberhasilan yang dicapai:
1. - penyebaran
rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih
kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi
domestic yang mendominasi kebutuhan.
2. - penyebaran
tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional
dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda.
3. - penyebaran
yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan
aliansi strategi di seluruh dunia.
Opini:
Menurut saya,
agar suatu sistem pengendalian di perusahaan multinasional berfungsi dengan
baik, biasanya sistem yang digunakan tidak jauh berbeda dengan yang diterapkan
di domestik, alasannya supaya pihak manajemen tidak dipersulit dengan harus
mengurusi pengendalian domestik dan multinasional secara bersamaan.
Sumber:
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
Investor, analisis
riset ekuitas, manajer keuangan, banker, dan para pengguna laporan keuangan
lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis
laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting
ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung
atau investasi portofolio asing.
Kebutuhan untuk
menggunakan laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan
akuisisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Karena bisnis
menjadi semakin semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting
dari pada masa sebelumnya Karen amenjadi dasar untuk analisis persaingan,
keputusan kredit, negosiasi usaha, dan control perusahaan. Pengurangan hambatan
perdagangan secara terus menerus, munculnya Eropa sebagai pasar tunggal, konvergensi
selera dan preferensi konsumen, dan semakin rumitnya penetraasi yang dilakukan
oleh suatu perusahaan terhadap pasar LN telah meningkatkan kompetisi bisnis
meltinasional secara signifikan.
PELUANG DAN TANTANGAN
DALAM ANALISIS LINTAS BATAS
Analisis keuangan
lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah Negara memiliki
perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan,
system hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara
untuk menjalankan usaha.
Analisis dan penilaian
keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu
cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin
meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
Terlepas dari
konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian
keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum
masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan
kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk
menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.
KERANGKA DASAR ANALISIS
USAHA
Palepu, Bernard, dan
Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian
usaha dnegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri
dari empat tahap analsis:
1. Analisis strategi
usaha
2. Analisis akuntansi
3. Analisis keuangan
4. Analisis prospektif
ANALISIS STRATEGI USAHA
INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha
merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memerikan pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan
lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan
dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor
pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu
para analis untuk membuat peralaman yang realistis.
Analisis strategi usaha
sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha
sulit dilakukan khususnya dibeberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara maju kadang-kadang
dianggap telah menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Memperoleh informasi
mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negera dan jumlah serta
kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang.
Rekomendasi untuk
melakukan analisis
Keterbatasan data
membuat upaya untuk melakukan analsis starategi usaha dengan menggunakan metode
riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri dan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya dinegara-negara pasar berkembang.
WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi yang hingga
akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh.
Informasi negara juga
dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh
kantor akuntan besar, bank, dan broker.
ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis
akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi
kebijakan dan estimasi akuntasi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup
fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan
Para manajer perusahaan
diperbolehkan untuk membuat pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena
merekalah yang tahu paling banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan
perusahaan mereka.
Healy dan rekannya
menyarankan proses berikut ini dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi
suatu perusahaan
1. identifikasikanlah
kebijakan akuntansi utama
2. Analisislah
fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasilah strategi
akuntansi
4. Ecaluasilah kualitas
pengungkapan
5. Identifikasikanlah
potensi terjadinya masalah
6. Buatlah penyesuaian
atas distorsi akuntansi
Perbedaan antar negara
dalam kualitas pengukuran akuntasi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis.
Karekteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan dan ruang
lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan
Kualitas pengungkapan
dan tingkat keyakinan audit harus diamati dengan sangat ketat pada saat
melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan Jerman.
Pengungkapan catatan kaki kebijakan akuntansi cukup terbatasjumlahnya dalam
beberapa laporan tahunan perusahaan Jerman.
Lingkungan audit jerman
sangat berbeda dibandingkan dengan lingkungan di negera-negara seperti Inggris
dan Amerika Serikat. Aturan independensi auditor di Jerman tidak terlalu komprehendif
dan rumit bila dibandingkan dengan yang ada di Inggris dan di Amerika Serikat,
dan para manajer di jerman mungkin saja menganggapnya tidak patut bagi auditor
untuk menanyakan pernyataan lisan mereka. Auditor Jerman juga lebih segan
menerima.
Auditor eksternal
memainkan peranan yang penting dalam memastikan apakah standar akutansi
dipatuhi. Sistem hukum memberikan mekanisme penegakan aturan yang memastkan
para auditor untuk tetap independen dalam praktiknya.
Pelaporan keuangan di
Cina menunjukkan bagaimana pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan kualitas
audit dapat berbeda secara dramastis bila dibandingkan dengan praktik akuntansi
di negara-negara Anglo-Amerika.
Saran-saran untuk para
analisis
Pada saat melakukan
analisis, para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk
mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi mereka. Banyak
perusahaan di negara pasar berkembang yang sangat tertutup dan para manajer
mungkin tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang
lengkap dan kredibel.
Akhirnya teknologi
komunikasi baru memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap
riset keuangan.
ANALISIS KEUANGAN
INTERNASIONAL
Tujuan analisis
keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa
lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio
dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis
keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan
antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan atau perbandingan rasio
terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas
berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan arus kas keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas
investasi dan pendanaan non kas secara periodik.
Analisis rasio
2 masalah yang harus
dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional:
1. Apakah pebedaan
lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang signifikan
dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang
berbeda
2. seberapa jauh
perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi lokal memengaruhi
interprestasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran
akuntansi dari negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’
Sejumlah bukti kuat
menunjukkan adanya perbedaan besar antar negara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal dari
faktor akuntansi dan non-akuntansi
Seberapa besar
perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan
prinsip-prinsip akuntansi nasional. Suatu penelitian sebelumnya mengenai
rekonsiliasi LK oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informatif.
Lima jenis perbedaan
laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah:
1. Depresiasi dan
amortisasi
2. Biaya yang
ditangguhkan atau dikapitalisasi
3. Pajak tangguhan
4. Pensiun
5. Translasi mata uang
asing
Penelitian ini
menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang mengungkapkan perbedaan
laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah
dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya
melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%
Dengan demikian, bukti
dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP
dapat menyebabkan keragaman angka-angka laporan keuangan yang sig. Para analis
sering kali harus memilih untuk membuat laporan keuangan lebih dapat
dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap laporan keuangan
yang sedang dianalisis.
Analisis arus kas
Analisis arus kas
memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Laporan arus
kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan
standar akuntansi di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah.
Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam
analisis internasional karena tidak dipengaruhi oleh perbedaan prinsip
akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba.
Mekanisme untuk
mengatasinya
Beberapa pendekatan
bisa digunakan. Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut
sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar
lain yang lebih umum. Beberapa lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas
praktik akuntansi di sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka
terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan
Stickney menggambarkan penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka menyajikan ulang kinerja
operasi perusahaan-perusahaan AS dan Jepang menurut dasar pelaporan yang sama.
Algoritma penyajian
ulang yang relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Satu pendekatan
adalah memfokuskan pada beberapa perbedaan LK yang paling material, dimana
tersedia cukup informasi untuk melakukan penyesuian yang dapat diandalkan.
ANALISIS PROSPEKTIF
INTERNASIONAL
Analisis prospektif
Mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis
membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan
strategi usaha, catatan akuntansi dan analisis keuangan. Ketika melakukan
penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai
perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak
keputusan usaha. Terdeapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan
dalam praktik, mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang
lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
Para pakar dalam
melakukan penilaian internasional memberikan peringatan berikut ini kepada
mereka yang melakukan analisis prospektif internasional. Setiap aturan yang
telah dipelajari di negera asal anda menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi
kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan
pasar modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap peramalan dan penilaian internasional.
Langganan:
Postingan (Atom)