Nama
: Yernie dwi yanuarty
Kelas
: 4eb21
Npm : 28210995
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Akutansi
manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis,
penyiapan dan komunikasi informasi finansial yang digunakanoleh manajemen untuk
perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk
menjamin ketepatan penggunaan sumber – sumber dan pertanggung jawaban sumber –
sumber tersebut.
Akuntansi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, mulai dari badan usaha
kecil yang tidak mencari keuntungan sampai pada perusahaan besar yang mencari
keuntungan membutuhkan informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat
perencanaan, pengawasan maupun sebagai dasar pengambilan keputusan. Dilihat
dari pengertian akuntansi itu sendiri mempunyai banyak definisi seperti yang
selama ini dikenal. Hal ini karena luasnya ruang lingkup dari kegiatan
akuntansi akibatnya antara definisi yang satu dengan definisi yang lainnya
terdapat perbedaan penekanannya. Walaupun demikian definisi-definisi terebut
telah memberikan pengertian definisi akuntansi yang menekankan fungsi akuntansi
sebagai sumber informasi.
Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting) adalah Kegiatan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara
keseluruhan yaitu berhuubungan pelaporan posisi keuangan mulai dari proses
pencatatan, sampai kepada pertanggungjawaban kepada pihak yang terkait
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus
mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib
dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai
tujuan perusahaan.
Unsur manajemen
keuangan harus diketahui oleh seorang manajer.
Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja
yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam
menjalankan suatu perusahaan tersebut.
Sebab
itu, seorang manajer keuangan
harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya
penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan
maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus
peredaran uang baik eksternal maupun internal
1.2 Tujuan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Profesi Akuntansi
Yang
dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang
mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan
publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau
dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam
arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh
akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit,
akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi
Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi
lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia
harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai
pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi
menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam
melaksanakan keprofesiannya.
2.
Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam
profesi itu.
3.
Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4.
Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5.
Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai
kepercayaan masyarakat.
2.2 Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya
adalah menyajikan laporan-laporan sebagai satu satuan usaha untuk kepentingan
pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
Akuntansi
Manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan
untuk kepentingan manajemen (pihak intern perusahaan) dalam usaha mencapai
tujuan perusahaan. Informasi tersebut diperlukan oleh manajemen untuk bahan pertimbangan
pengambilan keputusan manajemen serta melihat/menilai hasil-hasil yang sudah
diperolah suatu perusahaan.
Akuntansi Manajemen adalah proses
pengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi keuangan, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi manajemen
yang menggunakan informasi tersebut di mana titik sentralnya untuk pihak-pihak
di dalam organisasi perusahaan. Misalnya : Kalkulasibiaya produk, Kalkulasi
biaya suatu aktivitas, Kalkulasi biaya suatu department.
2.3 Etika dalam Praktek Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen mempunyai peran
penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan, dimana tujuan tersebut
harus dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka para akuntan manajemen
dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis.
Bagi organisasi yang terdesentralisasi, keluaran atau
hasil dari sebuah divisi dipakai sebagai masukan bagi divisi lain. Transaksi
antar divisi ini menyebabkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing.
Transfer pricing didefinisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai
dalam pertukaran antar divisi untuk pendapatan divisi penjual dan biaya divisi
pembeli. Transfer pricing sering disebut juga intracompany pricingyang merupakan harga yang
diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen atas transfer barang dan
jasa antar anggota perusahaan. Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer
pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati. Oleh
karena itu transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga
secara sistematis yang bertujuan untuk mengurangi laba yang nantinya akan
mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara.
Perlu dibuat
beberapa kebijakan dalam usaha untuk membingkai etika transfer pricing.
Kebijakan transfer pricing perlu dibuat secara tersembunyi untuk menghidari
pemeriksaan dari otoritas pajak dan aspek lain selain pajak. Hal yang dibahas
dalam transfer pricing hanya dari segi komersial dan kurang memperhatikan
perdagangan dan harga. Pandangan Neo klasik perusahaan telah terkonsentrasi
untuk menentukan harga dalam transaksi transfer pricing. Kesalahpahaman
akuntansi yang umum dalam transfer pricing adalah masalah biaya internal.
Transfer pricing menimbulkan banyak sekali masalah dalam produksi barang atau
jasa pada perusahaan. Bahanbakuyang digunakan dapat berupa bahanbakudengan
kualitas yang rendah. Hal ini berpengaruh terhadapp kualitas barang yang
dihasilkan. Penghindaran pajak untuk maksimalisasi labanya. Cara yang digunakan
oleh setiap manajer divisi penjual atau pembeli dalam menggunakan alat yang
bernama transfer pricing untuk menunjukan kinerja yang bagus kepada perusahaan.
Cara yang digunakan manajer dapat dengan cara yang baik atau menghalalkan
berbagai cara.
2.4 Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Seorang
manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola
segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
2.5 Aktifitas Manajemen Keuangan
2.5 Aktifitas Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
1.
Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana
pada berbagai aktiva.
2.
Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber
dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3.
Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
2.6 Fungsi Manajemen
Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan :
§
Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan
serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
§
Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
§
Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
§
Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang
ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
§
Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan
dan mengamankan dana tersebut.
§
Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan
dan sistem keuangan pada perusahaan.
§
Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
§
Pelaporan Keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan
perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi
hal-hal sebagai berikut
§
Melakukan pengawasan atas biaya
§
Menetapkan kebijaksanaan harga
§
Meramalkan laba yang akan datang
§
Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
2.7 Tujuan Manajemen Keuangan
Meskipun
fungsi manajer keuangan untuk setiap organisasi belum tentu sama, namun pada
prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan meliputi:
Ø Pengambilan
keputusan investasi
Menyangkut
tentang keputusan pengalokasian dana, baik dana yang berasal dari dalam
perusahaan maupun yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk
investasi. Keputusan investasi ini dapat dikelompokkan ke dalam investasi
jangka pendek seperti investasi dalam kas, persediaan, piutang, ataupun surat
berharga maupun investasi jangka panjang berbentuk gedung, peralatan produksi,
tanah, kendaraan, dan sebagainya.
Ø Pengambilan
keputusan pembelanjaan
Keputusan
dalam pembelanjaan ini akan menjawab berbagai pertanyaan penting misalnya
menyangkut pengoptimalan belanja yang baik, efisiensi dana investasi yang
tepat, komposisi sumber dana optimal yang harus dipertahankan, apakah keputusan
pembelanjaan akan berpengaruh kepada nilai perusahaan, dan bagaimana bentuk
terbaik untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dan dalam hal ini manajer keuangan
tidak lagi hanya harus mendapatkan dana dari dalam tapi juga terbuka untuk
menarik dana dari investor asing.
Ø Kebijakan
dividen
Pada
prinsipnya, kebijakan ini menyangkut tentang keputusan apakah laba yang
diterima perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk kas dan
pembelian saham kembali atau sebaiknya ditahan dalam bentuk laba ditahan guna
pembelanjaan investasi di masa datang.
Sehingga pada akhirnya, kebijakan dividen ini berkaitan juga dengan
keputusan apakah pembayaran dividen dengan saham dan pemecahan dividen dalam
nilai yang lebih kecil akan berpengaruh terhadap perusahaan. Jika berpengaruh
maka hal selanjutnya yang harus dipikirkan adalah kapan waktu yang tepat untuk
menjalankan kebijakan tersebut.
Berdasarkan
fungsinya tersebut di atas, maka tujuan adanya manajemen keuangan adalah:
Ø Maksimasi
profit
Sudah
sangat jelas bahwa tujuan dari manajemen keuangan adalah maksimasi profit.
Hanya saja perlu disadari bahwa tujuan ini mengandung kelemahan, yaitu:
·
Standar ekonomi mikro dengan
memaksimumkan profit bersifat statis karena tidak memperhatikan dimensi waktu
·
Pengertian profit itu sendiri bisa menyesatkan
(jumlah profit atau tingkat profit?
·
Risiko kemungkinan tingkat output tidak sesuai
dengan yang diharapkan
·
Dalam pasar saham, meningkatnya profit akan
menyebabkan harga pasar saham menurun yang berarti juga menurunnya nilai
perusahaan.
Ø Memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham melalui maksimasi
nilai perusahaan
Karena
keempat kelemahan tersebut, maka seharusnya tujuan yang harus dicapai dalam
manajemen keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui
maksimasi nilai perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memaksimumkan nilai
sekarang semua keuntungan pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh pada
masa yang akan datang. Kemakmuran pemegang saham akan meningkat bila harga
saham yang dimilikinya meningkat. Sementara itu, harga saham terbentuk di pasar
modal dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Apabila perusahaan melakukan
investasi yang bersifat spekulatif, ada kecenderungan harga saham akan turun
karena risiko usahanya semakin besar. Dengan demikian total kemakmuran pemegang
saham dapat diukur dengan menilai peningkatan modal kepemilikan saham dikalikan
dengan harga pasar per lembar saham.
2.8 Wewenang Dalam Bidang Akuntansi
Keuangan
wewenang, tugas, dan etika di bidang akuntansi keuangan dalam
suatu perusahaan.
Wewenang :
1. Mengusulkan perubahan / penggeseran anggaran kepada
Direktur Keuangan & Umum.
2. Melakukan perubahan bentuk laporan keuangan.
3. Meneliti dan menandatangani R/K.
4. Mengusulkan mata anggaran kepada Direktur Keuangan &
Umum.
5. Menandatangani cek / giro sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Menerima atau menolak permintaan pembayaran dari unit
kerja.
7. Mengajukan pembayaran seluruh kewajiban perusahaan
(perpajakan, retribusi, dan dividen) serta pertanggungjawaban keuangan
perusahaan kepada pihak yang berwenang.
8. Mengevaluasi dan mengajukan usulan kelayakan investasi
kepada Direksi.
9. Sebagai koordinator dalam pengembangan
sistem informasi akuntansi & keuangan.
10. Menandatangani laporan analisis
dan evaluasi piutang usaha.
2.9 Etika
dalam Praktek Akuntansi Keuangan
Etika
dalam akuntansi seringkali disebut sebagai suatu hal yang klasik. Hal tersebut
dikarenakan pengguna informasi akuntansi menggunakan informasi yang penting
serta membuat berbagai keputusan. Profesi dalam akuntansi keuangan memegang
rasa tanggung jawab yang tinggi kepada publik. Tindakan akuntansi yang tidak
benar, tidak hanya akan merusak bisnis, tetapi juga merusak auditor perusahaan
yang tidak mengungkapkan salah saji. Kode etik yang kuat dan tingkat kepatuhan
terhadap etika dapat menyebabkan kepercayaan investor sehingga mengarah kepada
hal yang kepastian dan merupakan hal yang keamananbagi para investor.
Paraakuntan
dan auditor dapat menghindari dilema etika dengan memiliki pemahaman yang baik
tentang pengetahuan etika. Hal tersebut memungkinkan mereka dapat membuat
pilihan yang tepat. Mungkin hal itu tidak berdampak baik bagi perusahaan tetapi
dapat menguntungkan masyarakat yang bergantung pada akuntan atau auditor.
Aturan kode etik yang ada menjadi panutan bagi akuntan dan auditor untuk
mempertahankan standar etika dan memenuhi kewajiban mereka terhadap masyarakat
profesi dan organisasi yang mereka layani. Beberapa bagian kode yang disoroti
adalah integritas dan harus jujur dengan transaksi mereka, objektivitas dan
kebebasan dari konflik kepentingan, kebebasan auditor dalam penampilan dan
kenyataan, penerimaan kewajiban dan pengungkapan kerahasiaan informasi non
luar, kompetensi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan
pekerjaannya.
BAB III
KESIMPULAN
sistem
akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi
untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar
kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.
bidang akuntansi yang tujuan utamanya adalah
menyajikan laporan-laporan sebagai satu satuan usaha untuk kepentingan pihak
internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
Manajemen keuangan
adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu
organisasi atau perusahaan. Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan
harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini
wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam
mencapai tujuan perusahaan
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar